
Bisnis bakery merupakan salah satu usaha yang memiliki peluang cukup menjanjikan di Indonesia. Meskipun roti bukan makanan pokok yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, bakery juga menawarkan berbagai produk lain seperti kue, pastry, hingga kue kering, dan masih banyak lagi.
Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bisnis bakery, mulai dari definisinya hingga potensi peluangnya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Usaha bakery ?
Usaha bakery, atau toko roti, adalah tempat yang memproduksi dan menjual beragam makanan berbahan dasar tepung yang dipanggang seperti roti, pastry, kue, donat, kue kering, cookies, pie, dan lainnya.
Selain makanan panggang, bakery juga menawarkan berbagai manisan, camilan, dan makanan penutup, seperti permen, chocochip, dan aneka topping. Beberapa bakery juga menyediakan layanan untuk acara khusus, seperti pernikahan atau pesta ulang tahun, serta produk panggang yang dikustomisasi bagi pelanggan dengan alergi atau sensitivitas terhadap bahan tertentu, seperti kacang, susu, atau produk dairy lainnya.
Usaha bakery kerap menawarkan berbagai desain kue, seperti kue berlapis, kue ulang tahun, kue pengantin, serta kue yang dapat dikustomisasi sesuai permintaan pelanggan. Dalam strategi pemasaran, konsep upselling diterapkan dengan menawarkan peningkatan kualitas atau ukuran kue, seperti tambahan hiasan khusus atau lapisan ekstra. Sementara itu, cross-selling dilakukan dengan menawarkan produk pelengkap, seperti cookies, kue kecil, atau hampers manisan yang dapat dibeli bersama kue utama. Selain itu, beberapa toko roti berfokus pada produk panggang tradisional, yang dikenal sebagai artisan bakery.
Peluang Memulai Usaha Bakery Saat Ini
Seiring dengan perkembangan zaman, makin banyak orang Indonesia yang menyukai roti dan bahkan lebih memilih roti sebagai makanan utamanya. Bahkan, beberapa franchise toko roti dunia sudah banyak yang masuk ke Indonesia dan sangat diminati karena ada banyak sekali orang yang selalu mengantri untuk membeli produk mereka.
Peluang bisnis bakery saat ini tetap terbuka lebar, meskipun persaingan semakin ketat dengan hadirnya banyak franchise toko roti di Indonesia. Kunci suksesnya ada pada diferensiasi—menawarkan produk dengan rasa yang benar-benar unggul dan strategi pemasaran yang tepat. Dengan memahami pangsa pasar yang sesuai, bakery yang Anda bangun bisa bersaing dan berkembang di tengah industri yang dinamis ini.
Selain itu, ada juga peluang di bisnis bakery artisan, di mana produk—terutama pastry—dibuat dengan resep otentik dan cita rasa khas dari pembuatnya. Keunikan inilah yang bisa menjadi daya tarik utama dan membedakan bakery Anda dari yang lain. Jika produk yang Anda tawarkan berkualitas dan memiliki rasa yang benar-benar memikat, pelanggan setia akan lebih mudah didapatkan. Pastikan Anda menghadirkan cita rasa terbaik dan menjalankan pemasaran yang tepat agar bisnis bakery Anda berkembang pesat.
Tata Cara Memulai Bisnis Bakery
1. Tetapkan Tujuan
Menentukan tujuan bisnis sejak awal sangat penting untuk memberikan arah yang jelas dalam membangun bakery. Apakah Anda ingin fokus pada produk artisan, menjadi supplier bagi bisnis lain, atau membuka toko roti dengan konsep tertentu?
Beberapa bakery bahkan dapat menggabungkan beberapa model sekaligus—sebagai artisan bakery, supplier, dan retail dalam satu bisnis. Hal ini bergantung pada kapasitas produksi, strategi pemasaran, dan target yang ingin dicapai. Dengan tujuan yang jelas, Anda dapat menyusun strategi yang tepat, lebih mudah mengevaluasi perkembangan bisnis, serta menyesuaikan langkah ke depan.
2. Tentukan Target Pasar
Menentukan target pasar adalah langkah krusial dalam bisnis bakery karena akan memengaruhi banyak aspek, mulai dari konsep produk, harga, hingga strategi pemasaran. Target pasar bisa dibagi menjadi tiga kategori utama:
1. Kelas Bawah (Ekonomis)
Jika modal terbatas, Anda bisa menyasar segmen ini dengan model bisnis rumahan atau usaha kecil seperti:
Bakery rumahan:
Memanfaatkan dapur sendiri untuk produksi dan menjual via media sosial atau marketplace.
Titip jual di warung atau minimarket lokal: Strategi ini cocok untuk produk seperti roti tawar, roti isi, atau kue kering dengan harga terjangkau.
Gerobak atau kios kecil:
Menjual roti dan pastry dengan harga ekonomis di lokasi strategis seperti depan sekolah, kampus, atau pusat keramaian.
Sistem pre-order: Mengurangi risiko stok tidak terjual dengan hanya memproduksi sesuai pesanan.
2. Kelas Menengah
Jika memiliki modal lebih, Anda bisa masuk ke segmen ini dengan menawarkan produk berkualitas lebih tinggi dengan harga yang masih terjangkau:
Toko roti kecil atau cafe bakery:
Menghadirkan konsep toko dengan tempat duduk agar pelanggan bisa menikmati langsung.
Jualan online dengan branding yang kuat:
Menawarkan roti premium seperti sourdough atau croissant dengan packaging menarik.
Menjadi supplier untuk cafe dan restoran:
Menyediakan produk bakery seperti burger bun, baguette, atau pastry untuk bisnis F&B lain.
Franchise atau kemitraan kecil:
Jika konsep bakery sudah stabil, Anda bisa mempertimbangkan sistem kemitraan untuk memperluas pasar.
3. Kelas Atas
Segmen ini membutuhkan modal lebih besar dan fokus pada eksklusivitas produk dan pengalaman pelanggan:
Bakery skala besar:
Bakery skala besar memproduksi berbagai jenis produk dalam jumlah besar dan biasanya berperan sebagai supplier untuk bisnis lain. Model ini serupa dengan bakery skala menengah, tetapi dengan fasilitas pabrik yang lebih besar dan kapasitas produksi yang lebih tinggi. Tentu saja, investasi yang dibutuhkan jauh lebih besar.
Bakery artisan kelas premium:
Menyajikan produk berkualitas tinggi dengan bahan-bahan terbaik, seperti roti sourdough organik atau viennoiserie berbasis mentega murni. Otentik khas negara eropa, khususnya Prancis.
4. Catatan Tambahan: Menyesuaikan Model Bisnis dengan Kapasitas & Peluang Pasar
Dalam membangun bisnis bakery, penting untuk menyesuaikan model bisnis dengan modal, kapasitas produksi, dan peluang pasar. Tidak semua bakery harus terpaku pada satu segmen—beberapa bisa menggabungkan konsep artisan untuk pasar premium sekaligus menjadi supplier bagi kafe atau restoran kelas menengah.
Sebelum menentukan arah bisnis, lakukan riset pasar terlebih dahulu. Pastikan ada permintaan untuk produk yang Anda tawarkan, baik di lokasi fisik maupun platform online. Jika modal dan kapasitas produksi masih terbatas, jangan memaksakan masuk ke segmen premium. Mulailah dari skala yang sesuai, lalu berkembang secara bertahap seiring pertumbuhan bisnis.
Dengan menetapkan target pasar sejak awal dan menyesuaikan strategi bisnis dengan kapasitas yang dimiliki, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan bakery serta memaksimalkan peluang sukses di industri ini.
3. Berikan Value yang Baik
Dalam bisnis bakery, memberikan nilai (value) yang baik adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Value di sini bukan hanya soal harga, tetapi juga keunikan dan kualitas yang membedakan bakery Anda dari pesaing. Ada beberapa cara untuk memberikan value yang kuat dalam bisnis bakery:
1. Kualitas Produk yang Konsisten
Pastikan setiap produk yang Anda jual selalu memiliki rasa, tekstur, dan tampilan yang konsisten. Jika pelanggan menyukai roti atau pastry Anda, mereka akan kembali jika rasanya tetap sama setiap kali membeli.
✅ Contoh: Jika Anda menjual croissant dengan lapisan renyah dan mentega yang kaya, pastikan semua batch memiliki kualitas yang sama, bukan hanya enak saat awal buka.
2. Bahan Berkualitas dan Fresh
Menggunakan bahan berkualitas akan meningkatkan rasa dan daya tarik produk. Jika memungkinkan, gunakan bahan alami tanpa pengawet berlebih agar lebih sehat.
✅Contoh: Jika Anda membuat sourdough, gunakan tepung organik dan fermentasi alami agar tekstur dan cita rasanya lebih premium.
4. Tentukan Jenis Produk
Menentukan jenis produk adalah langkah penting dalam membangun bisnis bakery. Secara umum, produk bakery dibagi menjadi tiga kategori utama:
Roti (Bread)
Produk berbasis adonan roti yang umumnya memiliki tekstur lembut atau renyah.
✅ Contoh: Baguette, sourdough, roti tawar, brioche, focaccia.
Pastry
Produk yang lebih berlemak dan berlapis, sering kali menggunakan teknik lipatan adonan dengan mentega.
✅ Contoh: Croissant, pain au chocolat, Danish pastry, puff pastry.
Cakery
Produk berbasis kue dan dessert yang lebih bertekstur lembut dan manis.
✅ Contoh: Bolu, sponge cake, traditional cake.
Produk Wajib yang Selalu Diminati (Evergreen)
Agar bakery memiliki daya tarik luas dan berkelanjutan, ada beberapa produk yang sebaiknya dikuasai karena permintaannya selalu tinggi:
Baguette:
Ikon roti klasik yang sering dicari oleh pecinta roti autentik.
Croissant
Pastry berlapis dengan rasa mentega yang khas dan populer di berbagai segmen pasar.
Bolu & Sponge Cake
Kue dasar yang bisa dikembangkan menjadi berbagai varian seperti roll cake atau birthday cake.
Roti Manis & Brioche
Cocok untuk berbagai keperluan, mulai dari sarapan hingga snack.
Puff Pastry
Bisa dijadikan dasar untuk berbagai kreasi pastry dan cocok untuk supplier cafe/restoran.
5. Buat Tester untuk Dicoba kepada Orang Terdekat
Sebelum resmi menjual produk, penting untuk melakukan uji coba dengan memberikan tester kepada orang terdekat seperti keluarga, teman, atau kolega. Ini berguna untuk:
Mendapatkan feedback jujur tentang rasa, tekstur, dan tampilan produk.
Melihat apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan sebelum dijual ke pasar luas.
Mengetahui mana produk yang paling disukai dan berpotensi laris.
Pastikan tester diberikan dalam kondisi terbaik, seperti saat produk masih fresh, agar bisa mendapat penilaian yang lebih akurat.
6. Cari Lokasi
Menentukan lokasi strategis adalah kunci keberhasilan bisnis bakery, terutama jika berencana membuka toko fisik. Pilih lokasi yang:
Mudah diakses oleh target pasar, seperti area perumahan, dekat perkantoran, atau pusat keramaian.
Memiliki lalu lintas tinggi, baik dari pejalan kaki maupun kendaraan.
Sesuai dengan konsep bisnis, misalnya bakery artisan lebih cocok di area premium, sementara bakery rumahan dapat fokus pada penjualan online dan sistem pre-order.
Jika modal masih terbatas, pertimbangkan untuk memulai dengan sistem delivery atau pick-up point sebelum membuka toko fisik.
7. Lakukan Pemasaran Sesuai Channel yang Diperlukan
Pemasaran yang tepat akan membantu bakery Anda dikenal lebih luas. Gunakan channel yang sesuai dengan target pasar, seperti:
Media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) – Cocok untuk promosi visual, showcase produk, dan interaksi dengan pelanggan.
Marketplace & Website – Mempermudah pemesanan online dan meningkatkan kredibilitas.
Word of Mouth & Tester Gratis – Cara klasik yang efektif untuk menarik pelanggan pertama.
Kolaborasi dengan Kafe atau Restoran – Jika ingin masuk ke segmen B2B sebagai supplier.
Gunakan kombinasi strategi ini agar pemasaran lebih efektif dan cakupan pelanggan lebih luas.
8. Cari Supplier
Jika produksi sendiri terasa rumit atau membutuhkan bahan dalam jumlah besar, menggunakan supplier adalah pilihan yang lebih efisien. Pilihlah supplier yang:
Sesuai dengan budget dan target pasar – Pastikan harga bahan baku atau produk siap jual tetap memberi margin keuntungan yang sehat.
Berkualitas & konsisten – Rasa dan tekstur produk bakery harus stabil agar pelanggan tetap loyal.
Menyediakan berbagai kebutuhan – Mulai dari tepung, mentega berkualitas, hingga produk siap jual seperti roti, pastry, dan cake.
Memiliki kelas produk yang baik – Supplier dengan standar premium akan membantu meningkatkan citra bakery Anda.
Jika Anda mencari supplier bakery yang fokus pada kualitas premium, Authentique French Bread bisa menjadi pilihan tepat. Sebagai bakery khusus B2B, kami menyediakan berbagai macam roti, pastry, dan cake dengan resep autentik khas Prancis. Produk kami juga bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis Anda, memastikan bakery Anda selalu punya keunggulan kompetitif di pasaran.
Itulah garis besar tentang langkah dalam memproyeksi jika anda ingin membangun bisnis, tentu harus ada pembahasan yang lebih sangat mendetail agar tidak ada kesalahan, terutama tentang finansial pemodalan, produksi, dan pemasaran yang memerlukan pembahasan lebih terperinci sendiri lagi, namun kurang lebih inilah garis besarnya.
Kesimpulan
Memulai dan mengembangkan bisnis bakery bukan hanya soal membuat roti dan pastry yang lezat, tetapi juga membutuhkan perencanaan yang matang di berbagai aspek. Pembahasan dalam artikel ini memberikan gambaran umum tentang langkah-langkah penting dalam membangun usaha bakery, mulai dari persiapan awal hingga strategi pemasaran.
Namun, tentu masih banyak aspek yang perlu dikaji lebih mendalam, terutama terkait dengan permodalan, operasional produksi, dan strategi pemasaran yang tepat agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Setiap langkah membutuhkan perencanaan yang detail agar terhindar dari kesalahan yang dapat menghambat perkembangan usaha.
Dengan memahami dasar-dasarnya, kamu sudah memiliki pondasi yang kuat untuk memulai. Langkah selanjutnya adalah menggali lebih dalam setiap aspek bisnis dan terus beradaptasi dengan perkembangan industri. Semoga panduan ini membantu kamu dalam merintis dan mengembangkan bisnis bakery yang sukses!
コメント